belajar menyikapi suatu keputusan untuk tujuan

sikap? aduh bingung juga apa artinya.. sikap itu bagaimana kita melakukan sesuatu dari dalam diri maupun luar diri, membuat sesuatu yang lebih dan usahakan yang berlebih dan positif. Memiliki sikap berawal dari kemauan dan keiklhasan.. bener kagak brader awak, and sizt awak?


sikap itu menurut gu singkatannya Sesuatu Ilmu dan Karunia Akibat Pilihan. Pilihan yang kita pilih, pilihan yang kita ambil, pilihan yang kita harus lakukan dan menjadi keputusan.. Keputusan yang sudah kita pilih harus disikapi dengan keinginan kita bgaimana pilihan itu menjadi baik dan berjalan tuk yang terbaik.. plihan apa aja boleh, asal pilihan itu suatu keikhlasan tuk menjadi kebanggaan dalam hidup. hehehe. Dosen awak pernah bilang, keputusan yang diambil dengan menyikapi keadaan yang ada dan itu bersifat yang baik untuk hidup, bakal membuahkan hasil yang baik, bersih seperti buah. nah agan, bingung kan? syg nya tmen2 awak gak denger kata2 ini. pikir aja dah mksudnya. dosen awak juga pernah bilang sikap=attitude, coba hitung berdasarkan urutan huruf, pasti jumlahnya 100. coba cinta berapa? haha.. percuma klo diawali dengan cinta, bakal berabe.. haha.. (klo cinta sama keluarga harus, hehe.. ) emang semua berawal dari sikap. sikap mengambil keputusan untuk suatu tujuan, dari keputusan yang kita ambil, kita pasti tahu tujuan kita apa dan bagaimana tujuan itu bisa didapatkan. Tujuan yang mungkin tidak bisa orang lain capai tapi kita bisa, bagaimana melakukannya, yah kita harus bersikap, bersikap melakukan dan mengikhlaskan keputusan. hehe.. udah punya tujuan? ambilah Tujuan yang harus berkelok2, jangan tujuan yang lurus2 saja, itu tidak akan berbekas pada diri kita. Istilah nya seorang anak laki2 yang berleha2 karena bokap nyokapnya dah kaya n masa depannya terjamin dan menjadi incaran para kaum hawa. hahaha.. gak tahu dah, para kaum hawa itu bangga apa gak ma yang gituan. tapi dari kapasitas jumlah nya, sebagian bangga.. hihihi.. tapi yaudahlah,

kembali ke tema,, memiliki tujuan yang belum pasti itu lebih baik daripada tujuan yang pasti.. karena dari yang belum pasti kita dapat memperjuangkan tujuan itu bagaimana bisa kita pegang dan menjadi tujuan pasti.. berusaha dan melakukan agar bisa dihargai, dan menjadikan kita adalah orang , bukan orang2an.. yah, membuat sikap "inilah saya, saya dan saya.. bukan anda, anda dan anda.." tujuan yang baik.. klo menurut saya sih agan2, bagaimana dipilih tuk memilih,, bukan memilih tuk dipilih.. (bingung?) susah emank mikirnya .. tapi itulah..

kata bapak awak mario teguh,

Syukurilah pekerjaan sesuai tujuan dan pilihan dari keputsan Anda, walau mungkin kecil dalam pandangan Anda dan orang lain, dan kerjakanlah dengan keikhlasan untuk menghasilkan. Jika Anda dikenal sebagai pribadi yang melebihkan kontribusi, semua orang kuat akan memperebutkan Anda untuk dipercayakan pekerjaan-pekerjaan terbaik. Itulah cara yang meninggikan jiwa jujur yang sederhana, di atas mereka yang sangat berbakat tapi yang banyak alasan.

nah, benar bgt bapak awak bilang kan? hehe..

awak sih cuma bisa merenung gan,, bagaimana menyikapinya agar menciptakan tujuan yang baik untuk yang terbaik.. yah,, emank yang selama ini awak kerjakan sepeleh dimata orang,, tapi Bapak awak bilang jangan takut, Tuhan akan menyertai kita apa, bagaimana, dimana, dengan siapa dan kapanpun yang kita lakukan,, yA gak gan? semua ini awak belajar bagaimana menyikapi diri karena saya perantau.. bukan dirantau.. belajar dari Orang tua, Keluarga, Sahabat (jauh maupun dekat), teman dan masyarakat kumuh/bersih untuk menjadi hidup dewasa.

hehe..

menjadi suatu kebanggaan apabila orang bangga dengan awak.. hehe.. bermula orang biasa menjadi luar biasa,, (hadeu).. hehe...

so, raih lah tujuan nya gan, jangan melakukan segala sesuatu seperti tidur yang hanya bisa bermimpi tanpa suatu terapan.. hehehe



MOHON SARAN NYA UNTUK SEMUA GAN...MARI BERJUANG SAMA2 GAN MENYIKAPI SUATU KEPUTUSAN  UNTUK TUJUAN GAN.

http://photos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash2/hs459.ash2/73274_1413354735485_1281053932_937870_1105567_a.jpg




Read more

Bacaan ku (3)

Keyakinan

Keyakinan menentukan sikap dan tindakan. Keyakinan adalah sesuatu yang diyakini dan hidup dalam batin yang entah secara sadar atau tidak, dapat menentukan sikap-sikap dan tindakan. Keyakinan bisa berwujud aturan atau hukum yang menyatakan sebab-akibat yang akan hidup di dalam hati. Misalnya, bila tidak memiliki gelar sarjana, jangan harap dapat menjadi seorang manajer; bila saya mau jadi juara satu, saya harus giat belajar; bila ulangan matematika saya jelek, saya adalah murid bodoh.


Keyakinan dapat juga terwujud dalam kata-kata seperti,

Keyakinan juga dapat timbul dari pengalaman, apa yang dibaca, apa yang didengar, dan apa yang dirasakan. Keyakinan telah melandasi cara kita berpikir, berbicara, dan bertindak. Ada siklus antara keyakinan, tindakan, potensi, dan hasil yang kita peroleh. Apabila kita yakin bisa mencapai hasil yang telah ditetapkan, tindakan kita akan semakin intens dan sungguh-sungguh.

Ketika tindakan kita banyak dan sungguh-sungguh, potensi yang digunakan akan semakin besar. Semakin besar potensi yang digunakan, hasilnya akan semakin besar pula. Semakin besar hasilnya, kita akan semakin yakin. Sebaliknya, jika hasil kita tidak bagus, keyakinan akan menciut. Semakin kecil keyakinan, semakin sedikit tindakan kita. Semakin sedikit tindakan dan kesungguhan, semakin sedikit potensi yang digunakan. Semakin kecil hasilnya, semakin yakin pula bahwa kita tidak mampu.

Apabila ada teman kita yang merasa tidak punya bakat dalam suatu bidang atau pelajaran, misalnya matematika. Apakah ia memang bodoh dalam pelajaran matematika? Belum tentu. Bisa jadi perasaan tidak berbakat itu disebabkan oleh sebuah pengalaman tidak enak pada masa lalu. Misalnya, ketika masuk SD ia belum diajari konsep angka 1, 2, 3 oleh orangtuanya, ternyata teman-teman barunya di SD sudah mengerti angka-angka dan konsepnya. Ditambah lagi, gurunya juga mengajar dengan cara yang salah. Bisa jadi ia minder, merasa tidak mampu dalam pelajaran matematika. Kemudian, nilai latihannya menjadi jelek. Karena kejadian itu, ia yakin dalam hatinya bahwa ia tidak bakat dalam matematika.

Tahun-tahun selanjutnya, karena ia sudah yakin dirinya tidak berbakat di bidang matematika, saat pelajaran matematika pun ia malas untuk mengikutinya. Akibatnya, nilainya menjadi rendah. Hal ini menambah keyakinannya bahwa ia memang benar-benar tidak berbakat di bidang matematika. Perlu diingat, ketika memperoleh hasil yang jelek, 97% orang akan semakin terperosok. Hanya 3% saja yang merasa tertantang untuk bertindak, belajar, dan berusaha lebih baik.

Semudah itukah orang menyimpulkan bahwa suatu usaha tidak sukses karena bukan bidangnya? Padahal penyebabnya adalah ia tidak memiliki keyakinan 100% bahwa ia mampu menjalaninya. Ketidaktahuan ataupun ketidakmampuan dalam kemampuan teknis bukanlah alasan gagal. Semua bisa dipelajari seiring dengan perjalanan sukses Anda. Yang terpenting, pegang teguh visi atau impian sukses Anda dan melangkahlah dengan penuh keyakinan sejak langkah pertama. Orang sukses dapat menjadi sukses karena mengetahui cara menjadi sukses. Begitu pula orang gagal, akan terus menjadi gagal karena mengetahui pola menjadi gagal. Siklus akan terus berulang, tergantung bagaimana keyakinan kita.

Contohnya, seorang remaja yang akan menjalani usaha Multi Level Marketing, yakin-modal-sukses1tetapi masih diliputi keraguan, apakah nantinya setelah menekuni bisnis MLM ia bisa sukses atau tidak. Akhirnya, walaupun ia memutuskan untuk mencoba menekuni bisnis MLM, tetapi karena berangkat dari keyakinan yang tidak penuh, ia pun tidak sukses di bisnis MLM. Ia hanya ingin mencoba siapa tahu cocok dan sukses. Yang ia kerjakan hanya setengah-setengah, hasilnya pun setengah-setengah. Akhirnya muncullah kalimat, BISNIS MLM tidak sesuai untuk saya.

Pembentukan keyakinan yang kuat diumpamakan sebagai sebuah meja dengan kaki sebagai referensi. Untuk membentuk keyakinan yang kuat, kaki mejanya harus banyak dan kokoh. Anda contohkan saja seorang siswa yang bermaksud membentuk keyakinan bahwa dirinya bisa menjadi mahasiswa berprestasi. Untuk membentuk keyakinan ini, dia membutuhkan:
Pertama, afirmasi dari dirinya sendiri. Misalnya, dengan mengatakan di setiap pagi dan menjelang tidur di depan cermin, “Lisa, kamu pantas menjadi siswa berprestasi. Kamu rajin, pintar, dan harusnya mampu menjadi siswa berprestasi.”
Kedua, dia juga membayangkan dirinya sudah menjadi seorang siswa berprestasi dan juga melakukan dengan berani apa pun yang dibutuhkan untuk menjadi siswa berprestasi. Gambaran itu tidak berupa gambar diam, melainkan berupa film penuh warna, suara, dan rasa. Baik afirmasi maupun imajinasi yang dilakukannya, itu diolah sedemikian rupa sehingga bisa berkesan secara emosi.

Untuk afirmasi dalam hal isi pesan, pilihan kata, termasuk pada bagaimana dia mengatakan. Itu artinya, dia sudah punya minimal dua kaki meja pendukung. Tiap afirmasi dan imajinasi adalah satu kaki meja sehingga ragam dan kuantitas afirmasi serta imajinasi amatlah penting di sini. Akan lebih kuat lagi jika Lisa mendapatkan kaki mejanya dari orang lain, yaitu ketika orangtuanya mengatakan, “Lisa, kamu kan anak mama yang pandai, kamu pasti mampu menjadi siswa berprestasi” atau temannya berkata, “Lisa, kamu tidak ikut kompetisi. Kamu kan anak pintar. Kamu pasti mampu.” Semua itu membentuk kaki meja, dan semua itu membuat keyakinan si Lisa menjadi kokoh.

Ternyata memulai suatu bisnis tidak harus selalu diawali dengan uang. Uang memang penting, tetapi ternyata bukan yang terpenting. Ada tiga modal dasar yang harus kita miliki jika ingin memulai suatu usaha.
Keberanian. Jika ingin memulai usaha baru, modal pertama dan terutama bukanlah uang, tetapi keberanian: keberanian berubah, keberanian untuk bermimpi, keberanian untuk bertindak, keberanian untuk gagal, dan keberanian untuk sukses. Segunung ide dan segudang uang tak ada artinya tanpa keberanian. Henry Nestle, raja bisnis dalam industri makanan bayi dan makanan kering, memulai bisnisnya dari keberanian untuk berubah. Pada masa krisis ekonomi berkepanjangan, sulit bagi rakyat di negaranya untuk mencari makanan untuk bayi. Nestle yang pada saat itu adalah seorang ahli kimia, menggunakan keahliannya untuk menemukan solusi terbaik bagi makanan bayi yang mudah dibuat dan bergizi. Setelah berjuang untuk berusaha, akhirnya Henry berhasil menemukan ramuan yang paling tepat untuk makanan bayi. Temuannya ini kemudian dikembangkan menjadi bisnis yang berhasil dan mendunia. Keyakinan. Selain keberanian, kita juga perlu memiliki keyakinan sukses. Keyakinan ini hanya bisa kita dapatkan jika kita memiliki mimpi sukses yang jelas. Semakin jelas gambaran kita mengenai mimpi kita, semakin tinggi derajat keyakinan kita untuk sukses. Dengan gambaran yang jelas, akan lebih mudah bagi kita untuk mempersiapkan semua yang diperlukan ataupun dipersyaratkan bagi terwujudnya mimpi tersebut. Kenichi Ohmae, ”Management Guru” dari Jepang, melihat perlunya semua orang, terutama pelaku bisnis untuk memiliki gambaran kesuksesan mereka di masa depan dengan jelas, karena gambaran yang jelas ini dapat menumbuhkan keyakinan untuk mewujudkannya secara proaktif. Keyakinan juga bisa ditumbuhkan dari persiapan yang cukup. Charles Schwab seorang investor yang merupakan pionir dalam mendirikan perusahaan pialang, dengan menuliskan semua yang ingin diraihnya secara rinci. Rincian mimpi sukses ini disusun kembali berdasarkan prioritas yang ingin dicapainya, dan rencana aksi untuk mencapainya. Strategi penyusunan prioritas dan rencana aksi ini, ternyata berhasil menumbuhkan keyakinan Schwab untuk sukses. Dengan strategi ini, Schwab berhasil membangun kerajaan bisnisnya di bidang investasi, sehingga menjadi perusahaan pialang terkemuka di dunia.
Ketekunan. Membangun sebuah bisnis memang tidak mudah. Upaya ini memerlukan perjuangan yang tekun sebelum sukses dapat diwujudkan. Orang yang sukses adalah orang yang tidak menyerah sebelum sukses itu dapat diraih. Mungkin saja ia harus mengalami banyak kegagalan, tetapi ia bangkit kembali dan memiliki keuletan untuk mencoba lagi. Thomas Alva Edison, penemu bola lampu, dan pendiri perusahaan barang-barang elektronik terkemuka di dunia, General Electrics, juga berhasil berkat ketekunannya yang luar biasa. Dalam upaya menemukan bola lampu tersebut, Edison harus mengalami banyak kegagalan. Jika orang lain berhenti berusaha ketika terantuk pada kegagalan yang pertama, kedua, ketiga ataupun keempat, tidak demikian dengan Edison. Ia puluhan kali harus mengalami kegagalan, sebelum akhirnya bola lampu berhasil ditemukannya. Ketekunannya ini membuahkan hasil yang tidak hanya bisa dinikmati oleh Thomas Alva Edison sendiri, melainkan juga oleh seluruh dunia. Ray ”McDonald” Kroc juga memiliki ketekunan yang luar biasa dalam membangun bisnis makanan cepat sajinya ini. Sebelum meraih keberhasilan, berbagai profesi pernah ditekuninya, dari supir truk sampai salesman, dari posisi terendah sampai tertinggi. Semua dijalaninya dengan tekun tanpa putus asa, walaupun berbagai penolakan, kegagalan harus dijalaninya. Hasilnya? Luar biasa. Ketekunan Ray Kroc telah mempersembahkan kerajaan bisnis makanan cepat saji yang telah menggurita di seluruh dunia. 

 Saya ingin menarik perhatian Anda pada peristiwa atau hal yang tidak mendapat perhatian masyarakat, dan pada umumnya dianggap tidak mempunyai pengaruh penting pada jiwa, serta kehidupan manusia, ataupun pada perasaan hati manusia.
Mengapa hal itu dianggap tidak begitu penting? Apakah sebenarnya uang berpengaruh besar pada pendirian hati, jiwa, kehidupan pribadi, dan terlebih lagi berpengaruh pada orang lain?
Jawabannya adalah: KATA-KATA PRAKTIS, yang Anda pakai dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata yang selalu dipakai setiap saat.
Apakah Anda menggunakan kata-kata yang membangkitkan RASA HORMAT dan MENGHARGAI DIRI SENDIRI?
Ketika berbicara tentang sesuatu, khususnya tentang diri sendiri; tanpa mengenal diri sendiri, bukannya kata-kata positif, melainkan kata-kata negatif yang berhamburan keluar; yang dikatakan dengan wajah tanpa ekspresi bersalah, dan dilakukan tanpa disertai pikiran, bahwa ITU ADALAH SUATU HAL YANG BURUK.
Akan tetapi, semakin sering kita berbicara tanpa memikirkan, bahwa hal itu buruk, maka ini tidak saja membuat diri sendiri bodoh, tetapi juga membawa pengaruh buruk pada jiwa orang yang mendengarnya.
Ini sama seperti pepatah yang mengatakan, "adanya sebuah apel busuk di dalam keranjang, akan merusak seluruh apel-apel cantik yang ada di sekitarnya".
Jika lebih jelas lagi, ada perasaan nurani yang tersembunyi dalam kehidupan spiritual manusia. Walaupun hanya sepatah kata diucapkan, apa yang disebut perasaan nurani tersembunyi ini, seakan secara otomatis bereaksi terhadap suara, baik disadari ataupun tidak.
Pada saat menyadari perasaan alam bawah sadar ini, keadaannya akan menjadi seperti itu.
Maka, lahirlah KATA-KATA AGUNG dan KATA-KATA SUCI. Dengan kata lain, jika segala sesuatu diutarakan dengan KATA-KATA OPTIMIS dan POSITIF, maka dalam kehidupan akan muncul dalam keadaan baik.
Akan tetapi, sekali saja, kata-kata seperti "kemarahan", "kesedihan", "penderitaan", "kebingungan", dan "kecemburuan", yang tanpa segan-segan berhamburan keluar dari mulut, maka pada saat itu juga, selain dikatakan Bodoh, hal itu juga akan mengundang akibat yang mengerikan. Ini Kenyataan!!
Tidak ada kekuatan lebih besar, yang dapat dirasakan manusia secara langsung, melebihi "kata-kata praktis" yang dipakainya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menentukan tindakan yang benar-benar disadari lebih dari kekuatan yang dirasakan yaitu "kekuatan batin".
Dapat dikatakan, bahwa orang yang dapat memahami hal ini dengan benar, dan menerapkannya dalam kehidupannya; maka orang itu akan menjadi ORANG LUAR BIASA PRIMA.
Sekian, semoga bisa membawa manfaat positif dan optimis di dalam menjalani kehidupan ini.

Read more