itu lah kamu....

awal bergerak kamu, Jangan menunggu bahagia, baru tersenyum.

Tapi tersenyumlah, maka kamu akan bahagia

Jangan menunggu kaya, baru mau beramal.

Tapi beramal lah, maka kamu semakin kaya

Jangan menunggu termotivasi, baru bergerak.

Tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi

Jangan menunggu dipedulikan orang baru anda peduli,

Tapi pedulilah dengan orang lain! maka anda pasti akan dipedulikan…

Jangan menunggu orang memahami kamu, baru kita memahami dia.

Tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu

Jangan menunggu terinspirasi, baru menulis.

Tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu

Jangan menunggu proyek, baru bekerja.

Tapi berkerjalah, maka proyek akan menunggumu

Jangan menunggu dicintai, baru mencintai.

Tapi belajarlah mencintai, maka anda akan dicintai

Jangan menunggu banyak uang, baru hidup tenang.

Tapi hiduplah dengan tenang, maka bukan hanya sekadar uang yang datang, tapi damai sejahtera.

Jangan menunggu contoh, baru bergerak mengikuti.

Tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti

Jangan menunggu sukses, baru bersyukur.

Tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu.

ketika kamu sukses, Ketika orang senyum ramah & bersikap hormat pada kamu, spontan kamu akan membalas dengan senyuman, hormat & merasa bahagia.

Ketika orang berbicara ketus, bersikap menghina, kamu pun membalas dengan ketus, balik menghina dan sakit hati.

kamu telah membiarkan orang lain menentukan sikap kamu.

kamu menjadi baik karena orang baik pada kamu.

kamu menjadi jahat karena orang menjahati kamu.

kamu jujur karena lingkungan jujur.

kamu licik karena lingkungan licik.

kamu berjudi karena orang berjudi.

kamu beramal karena orang beramal kepada kamu.

kamu baik bukan karena kamu baik,

tapi karena orang-orang baik.

kamu kejam bukan karena kamu jahat,

tapi karena orang-orang kejam lalu kamu menjadi kejam.

Dimana diri kamu?

Dimana kesadaran & kepribadian lamu?

kamu tidak mempunyai kepribadian,

orang-orang yg menentukan kepribadian kamu.

kamu tidak punya sikap,

lingkungan yg memberi kamu sikap.

kamu tidak menjadi tuan bagi diri kamu, orang-orang & lingkungan yg menjadi tuan atas diri kamu.

Inilah bedanya kita dengan orang bijak. Orang bijak melakukan kebaikan bukan karena dunia baik padanya.

Orang bijak melakukan kebaikan walaupun dunia menjahatinya.
Kita yakin hal ini akan mengingatkan siapa saja, bahwa betapa sering kita terlupa untuk bersyukur atas apa yang kita miliki. Kesempurnaan yang ada dalam diri kita!
Seringkali yang terjadi dalam hidup kita adalah keluhan demi keluhan.... Hingga tidak pernah menghargai apa yang sudah kita miliki.
Padahal bisa jadi, apa yang kita miliki merupakan kemewahan yang tidak pernah bisa dinikmati oleh orang lain.  Ya! Kemewahan untuk orang lain!
Coba kamu renungkan, bagaimana orang yang tidak memiliki kaki? Maka berjalan adalah sebuah kemewahan yang luar biasa baginya.
jika kita mampu menghargai apa yang kita miliki, hal-hal yang sudah ada dalam diri kita, tentunya kita akan bisa memandang hidup dengan lebih baik.
Kita akan jarang mengeluh dan jarang merasa susah! Malah sebaliknya, kita akan mampu berpikir positif dan menjadi seorang manusia yang lebih baik dan terbaik dari yang terbaik.
Read more